Jumat, 22 Oktober 2010

Bagaimana Proses Beras Menjadi Nasi ???????


Ketika seseorang ditanya mengenai asal muasal dari keberadaan nasi, pasti kebanyakan dari mereka menjawab nasi berasal dari beras. Jawaban seperti itu memang tidaklah salah. Karena memang pada intinya nasi itu terbuat dari beras,  tapi jawaban itu kurang tepat, karena ada proses - proses yang harus dilalui. Sekilas memang pertanyaan itu sangat sederhana dan sering diremehkan oleh orang – orang, namun ternyata di balik pertanyaan yang sederhana itu ada sebuah proses yang cukup panjang. Berikut adalah penjelasan tahapan – tahapan beras yang diproses menjadi nasi.

Bahan makanan yang digunakan untuk membuat hidangan nasi adalah beras. Beras merupakan daging buah dari tanaman Oriza Sativa. Kata “beras” mengacu pada bagian bulir padi ( gabah ) yang telah dipisah dari sekam. Sekam ( Jawa merang ) secara anatomi disebut ‘palea’ ( bagian yang ditutupi ) dan ‘lemma’ ( bagian yang menutupi ). Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari: aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit, endospermia, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada embrio, merupakan calon tanaman baru ( dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan ). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Pada mulanya, seorang petani harus menggarap sawahnya, kemudian petani tersebut menanam benih-benih padi. Dan dalam waktu yang cukup lama, petani tersebut harus merawatnya dengan baik, baik itu menjaga padi-padi itu dari serangan hama, menjaga saluran irigasi agar air tetap mengalir ke sawahnya dengan baik, dan lain-lain. Jika telah tiba saatnya panen, padi dipotong dan di pukul-pukul pada alat pemisah padi, hingga biji beras yang ada didalam padi keluar dari kulit beras, yang biasa disebut ‘gabah’. Setelah itu dimasukkan ke dalam karung, dan siap dijual. Beberapa jenis padi yang terkenal antara lain adalah biji panjang ( Long Grain ), biji sedang (Medium Grain) dan biji pendek  (Short Grain Rice). Adapun jenis-jenis padi yang ada dipasaran :
  1. Brown rice ( padi cokelat ) merupakan padi yang dihilangkan sekamnya ( hull ) tetapi mempertahankan germ dan seluruh kulitnya  ( bran ). Padi ini tanpa digosok (unpolished) dan mempunyai nilai gizi yang tinggi dibandingkan jenis padi lain yang diproses.
  2. Polished atau white rice ( padi yang digosok / padi putih ) merupakan padi yang lapisan coklat  brown coated ) dan sekamnya ( bran)  telah dihilangkan. Polished rice biasanya dilapis dengan glukosa dan talek agar penampilannya lebih baik dan kualitasnya dapat dipertahankan.
  3. Unpolised rice ( padi tanpa digosok ) merupakan padi yang sekam dan germ-nya sedikit dihilangkan pada proses penggilingannya.
  4. Converted rice merupakan padi yang varietasnya paling populer digunakan pada servis penyajian makanan. Nilai nutisinya tinggi dan ketika dimasak bentuk dan teksturnya tetap.
  5. Precooked atau nasi instan: tidak begitu bagus, dan nilai gizinya relatif rendah.
  6. Padi yang ditanam oleh Amerika adalah padi yang bersih, kualitas tinggi, tidak pernah disentuh oleh tangan manusia dari ladang sampai pengepakannya. Tidak perlu dicuci sebelum memasaknya.
Setelah sampai di konsumen, konsumen tidak serta merta bisa mengkonsumsinya. Konsumen harus membersihkan beras tersebut, dimulai dari memisahkan antara beras dengan kotoran (gabah atau batu) yang berada diantara beras, dan kemudian mencucinya dengan air hingga bersih. Lalu beras dimasak dengan menggunakan air secukupnya pada rice cooker, langseng, atau alat apapun yang dapat dipergunakan untuk memasak nasi. Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur Untuk mendapatkan nasi yang berkualitas baik, dibutuhkan juga beras dan padi, serta segala sesuatu yang ada dalam proses pembuatan nasi yang berkualitas baik. Jadi bisa saja jika salah satu unsur dalam proses pembuatan nasi berkualitas buruk atau kurang baik maka akan menghasilkan nasi dengan kualitas buruk atau kurang baik juga.

Warna nasi yang telah masak ( tanak ) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk shusi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).
Dalam mengkonsumsi nasipun, kita tidak akan merasa puas atau merasa tercukupi apabila kita hanya mengkonsumsi hanya sebutir nasi, tapi untuk memenuhinya kita butuh minimal satu piring nasi atau lebih. Bahkan kita juga butuh menambahkan lauk pauk dan sayur mayur untuk kesehatan. Atau jika ingin lebih sehat, bisa ditambahkan dengan mengkonkumsi susu. Sekarang, jenis makanan berbahan dasar nasi sudah beragam, berikut adalah Macam - macam Hidangan nasi:
a.       Bubur
Bubur adalah makanan dari beras yang menggunakan bahan cair yang berupa air, kaldu atau santan. Pengolahan bubur menggunakan bahan cair yang lebih banyak dari pada nasi. Umumnya bahan cair yang digunakan untuk memasak bubur adalah 1:4 atau 1:6.
Ada beberapa macam bubur yang berasal dari beras antara lain :
Ø  Bubur biasa
Bahan dasar beras dengan menggunakan bahan cair air, kaldu atau santan. Pengembangannya bisa disajikan sebagai hidangan sarapan pagi, yang disajikan dengan kuah, bubur bisa disajikan sebagai hidangan selamatan misalnya bubur merah putih dan bubur asyura.

Ø  Bubur Manado
Hidangan khas dari Menado, bubur dimasak dengan ubi, jagung dan sayuran. Bubur ini disajikan dengan ikan goreng dan sambal tomat.

Ø  Bubur ayam
Bubur ayam berasal dari makanan China. Menggunakan bahan cair kaldu, selain ayam goreng yang menjadi pelengkapnya, juga menggunakan ati dan rempela, telur, tongcai, dan ditaburi dengan bawang goreng.
b.      Nasi tim
Mengolah nasi tim dengan teknik au ban marie atau memasak dengan dua panci sekaligus. Nasi yang dihasilkan dengan teknik mengetim ini adalah nasi yang lunak. Awalnya nasi tim hanya diolah untuk makanan bayi, anak-anak dan orang sakit, namun dalam perkembangannya, nasi tim menjadi nasi yang istimewa, sehingga menjadi nasi tim dijadikan jajanan sepinggan seperti nasi tim ayam, nasi tim telur asin dan sebagainya.
Pengolahan nasi tim sebagai berikut:
·         Beras yang sudah dibersihkan, dimasukkan ke dalam panci tim.
·         Tambahkan bahan cair . Untuk 100 gr beras dibutuhkan 400 cc bahan cair.
·         Masukkan bumbu dan bahan lain, misalnya daging, hati, sayuran.
·         Masukkan panci yang sudah berisi bahan-bahan, kedalam panci lain yang lebih besar.
·         Bagian bawah panci, harus terendam air
·         Masaklah dengan teknik au bain marie.
·         Sajikan.
c.       Nasi liwet
Meliwet adalah cara pengolahan yang dimatangkan secara langsung dalam air mendidih. Nasi liwet adalah nasi yang diolah dengan cara diliwet, bahan cair yang digunakan untuk membuat nasi liwet ini adalah air, kaldu atau santan. Salah satu hidangan khas kota Solo adalah nasi liwet solo, yaitu nasi yang diliwet menggunakan santan, sajikan dengan sambal goreng jipang, ayam dan telur yang diopor. Penyajian makanan dengan dipincuk daun, atau dipiring makan yang dialas dengan daun pisang.

d.      Nasi kukus
Mengukus nasi merupakan pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Mengukus adalah cara pengolahan dimana bahan makanannya diletakkan dalam alat tertentu (misalnya kukusan) dan selanjutnya dimatangkan dengan uap air. Uap air ditimbulkan dari air yang mendidih di bawahnya. Alat untuk mengukus nasi adalah dandang, kukusan atau risopan. 
Tahapan mengukus nasi, antara lain adalah sebagai berikut:
  • Dandang diisi air setinggi ujung kukusan, kemudian ditutup dan didihkan.
  • Setelah air mendidih, beras dimasukkan dan ditutup
  • Setelah beras mengembang, angkat dari kukusan dan diaru dalam pengaron (alat seperti baskom, tetapi dibuat dari tanah liat) atau baskom, kemudian dituangi air mendidih.
  • Dandang didisi lagi dengan air dan didihkan kembali, kukusan dimasukkan dan ditutup kembali.
  • Beras aron dimasukkan dalam kukusan dan selanjutnya dikukus sampai masak. Setelah nasi masak, tempatkan dalam tempat nasi, lalu dibulak balik dengan sendok kayu sambil dikipas sehingga nasi menjadi pulen dan tidak lekas basi.
e.       Nasi goreng
Nasi goreng adalah nasi yang menjadi unggulan dan kebanggaan masyarakat Indonesia. Sesungguhnya nasi goreng ini adalah left over atau nasi sisa yang dingin yang dimanfaatkan kembali untuk sarapan pagi, yaitu dengan cara mengolah kembali bahan makanan dalam penggorengan yang berisi minyak goreng, mentega atau margarine yang cukup panas. Namun dalam perkembangannya nasi goreng ini menjadi nasi yang sangat spesial, karena sangat fleksibel untuk divariasikan dengan berbagai bahan yang lain, sesuai dengan ketersediaan bahan di berbagai daerah. Sekarang kita mengenal nasi goreng babat, nasi goreng daging kambing, nasi goreng pete, nasi goreng ikan asin dan sebagainya, dengan berbagai teknik penyajian yang menarik. Nasi goreng ini tidak hanya digunakan untuk hidangan makan pagi, tetapi juga sebagai salah satu pilihan menu istimewa dalam hidangan buffet, pilihan hidangan makan siang atau makan malam yang disediakan oleh restoran.

f.       Nasi yang dibungkus daun
Ada beberapa nasi yang dibungkus daun. Nasi yang dibungkus daun ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam mengolahnya dibanding dengan nasi yang diliwet atau di kukus. Hal ini disebabkan karena nasi yang dibungkus menuntut isi yang padat, homogen, teksturnya lebut masak dengan sempurna. Daun yang digunakan untuk membungkus adalah daun pisang, daun kelapa muda, atau daun bambu. Contoh jenis olahan nasi yang dibungkus daun antara lain arem-arem, lontong, ketupat dan bakcang.

Ø  Arem – arem
Arem-arem dibuat dari beras yang diaru dengan santan dan garam, dibungkus dengan daun pisang, diisi dengan lauk pauk, bisa sambal goreng, osengoseng atau lainnya. Setelah dibungkus arem-arem dikukus hingga masak. Arem-arem ini ada yang dibungkus dadar telur dahulu pada bagian dalamnya, sebelum daun pisang pada bagian dalamnya.

Ø  Lontong
Lontong dimasak dengan cara direbus, dimana nasi yang telah dibungkus daun dimasukkan ke dalam air dan dimasak selama 4-5 jam. Untuk mendapatkan lontong yang baik beras yang sudah dicuci diberi sedikit kapur sirih agar warna dan tekstur nya menjadi lebih baik.
Membuat kulit lontong yang sempurna bisa dilakukan dengan pertolongan sebuah pipa, sehingga mendapatkan bentuk lontong dengan garis tengah 2 ½ sampai 4 cm dan panjang 15 – 20 cm.
Teknik yang dianggap lebih praktis, adalah dengan dimasukkan pada loyang yang berbentuk selinder dan dapat dibuka, sebelum diisi loyang dialas daun, sehingga setelah direbus, loyang dibuka, bentuk lontong akan tetap seperti pipa. Lontong disajikan dengan berbagai lauk dan sayur, misalnya sate, sayur lodeh, sayur kare, opor, sambal goreng dan lain-lainnya.

Ø  Ketupat
Ketupat merupakan nasi yang dibungkus dengan daun kelapa muda yang dianyam khusus. Bentuknya bisa segitiga, segi empat, segi lima. Beras yang setelah dicuci diberi sedikit kapur sirih, diisikan ke dalam anyaman ketupat. Setelah itu rebus selama 4 – 5 jam untuk mendapatkan ketupat dengan tekstur yang diinginkan. Ketupat menjadi hidangan yang khas di hari Lebaran, pada berbagai daerah di Indonesia, disajikan dengan opor ayam, dan sambal goreng.

Ø  Bak cang
Bak cang adalah hidangan nasi yang diisi, dan dibungkus dengan daun bamboo. Sudah bisa diduga bahwa bahwa bakcang ini bukan makanan asli Indonesia, tetapi dibawa oleh masyarakat China. Bakcang sesuai dengan nama hidangannya, berisi daging babi, namun dalam perkembangannya bakcang disesuaikan dengan agama dan budaya yang dianut bangsa Indonesia, bakcang diisi daging sapi atau daging ayam.

g.      Nasi istimewa
Nasi istimewa merupakan nasi yang dihidangkan sangat special, karena nasi ini dibuat untuk keperluan tertentu, dengan standar tertentu, yang kadang tidak boleh dilanggar.

Beberapa nasi istimewa dapat antara lain adalah :
Ø  Nasi gurih atau nasi wuduk
Nasi ini digunakan untuk selamatan. Nasi gurih dengan bahan cair santan, ditambah bumbu-bumbu dan dikukus. Nasi ini dihidangkan dengan berbagai macam lauk pauk. Lauk pauk yang biasa disertakan adalah ayam yang digoreng, atau dibumbu opor, dibuat ingkung. Daging yang diberi bumbu terik atau lainnya, telur yang direbus, direndang atau diasin. Sambal goreng, bisa dari bahan tempe, daging atau labu siam. Jenis kerupuk atau lempeng, rempeyek kacang tanah, kacang kedelai, atau teri. Lalapan yang terdiri dari mentimun, kol, tauge, kemangi, pete atau jengkol yang diiris, dan sambal pecel yang kering.
Ø  Nasi kuning
Nasi ini dibuat seperti nasi gurih, tetapi diberi warna kuning dari kunyit, dan sedikit air jeruk nipis agar mendapat warna kuning yang cerah. Untuk mendapat nasi kuning yang mudah dibentuk bisa ditambah dengan campuran beras ketan (I kg beras : 5 sdm beras ketan).
Nasi kuning biasa disajikan dengan ayam goreng, prekedel kentang, sambal goreng tempe kering, telur dadar, lalapan ketimun dan kemangi, dan emping goreng. 

h.      Tumpeng
Banyak sekali jenis tumpeng yang ada dalam masyarakat Jawa. Para peneliti telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 40 jenis tumpeng.
Pada kebudayaan Jawa, pergantian daur kehidupan atau awal dimulainya sesuatu pekerjaan, selalu dianggap sesuatu yang istimewa, dan tumpeng selalu dijadikan sarana atau simbul pada acara-acara tersebut. Hal ini tidak lain dilakukan guna memohon keselamatan dalam setiap pergantian daur kehidupan atau suksesnya suatu pekerjaan yang akan dikerjakannya. Tumpeng Bentuk tumpeng yang kerucut melambangkan keadaan dunia alam raya dan isinya.

Bermacam-macam jenis tumpeng yang biasa terdapat di masyarakat antara lain: tumpeng alus, tumpeng among-among, tumpeng asrep-asrepan, tumpeng blawok, tumpeng biru, tumpeng damar, tumpeng damar murub, tumpeng duplak, tumpeng golong, tumpeng gudangan, tumpeng gundul, tumpeng gurih, tumpeng inthuk-inthuk, tumpeng janganan, tumpeng jene, tumpeng kencana, tumpeng kendhit, tumpeng kuning, tumpeng langggeng, tumpeng mancawarna, tumpeng megono, tumpeng pitu, tumpeng pungkur, tumpeng rajeg dom, tumpeng rapa, tumpeng rasulan, tumpeng robyong, tumpeng ropoh, tumpeng suci, tumpeng tulak, tumpeng wajar / lawaran dan tumpeng urubing damar.
Sudah jelas, bila dewasa ini kita masih berpikir bahwa “nasi itu dibuat dari beras”, maka cara berpikir kita sama dengan anak berpendidikan tingkat sekolah dasar. Tapi sudah seharusnya kita berpikir bahwa membuat nasi itu tidak hanya membutuhkan beras, tapi juga dengan bahan lain dan membutuhkan proses.
Terlihat jelas, bahwa menjadikan tanaman padi menjadi nasi itu membutuhkan proses yang cukup panjang dan rumit. Begitu juga dengan hal-hal lain dalam kehidupan ini, bahwasannya untuk mencapai sesuatu yang biasa disebut dengan “cita-cita” itu membutuhkan kerja keras dengan proses yang sangat panjang. Dan juga jangan lupakan do’a atau ibadah, dimana kita hanyalah sebagai manusia yang hanya bisa merencanakan, tapi Allah S.W.T -lah yang menentukan. Misalkan saja dalam menjadikan tanaman padi menjadi beras, kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin dengan menggarap sawah, menanami lahan tersebut dengan benih padi, mengatur saluran irigasi, dan menjaga tanaman dari gangguan hama. Tapi tetap saja, kedepannya kita tak tahu apa yang terjadi, belum tentu padi kita panen dengan sempurna atau bahkan gagal panen, mungkin karena faktor alam, dan lain-lain. Maka dari itulah posisi do’a atau ibadah sangat penting.

Sumber :
·         http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/602-mengenal-bermacam-macam-hidangan-dari-nasi-di-indonesia
·         http://yankumala.wordpress.com/2010/10/06/beras-nasi/
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Nasi
·         http://nadhiroh.blog.unair.ac.id/stats/?stats_author=Felismawanti+Ikedyni
·         http://www.zimbio.com/member/banimustajab/articles/1vgxhvbPGe0/HIKMAH+SEBUTIR+NASI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar